Sekitar kurang dari dua ratus tahun yang lalu, terjadi sebuah kebangunan rohani yang besar yang melanda kota Wales. Dan sama seperti kebangunan rohani yang sejati lainnya, terjadi banyak pengutusan. Dengan hati yang berapi-api, orang-orang percaya ini mengumpulkan milik mereka dan membawa pesan, kabar sukacita, anugerah keselamatan Kristus ke seluruh penjuru dunia.Banyak yang datang ke India – sebuah tanah yang dikuasai oleh berbagai suku, penyembahan berhala, dan banyak dewa-dewa. Ini adalah tempat yang berbahaya, khususnya di wilayah timur laut Assam, dimana praktek berburu kepala manusia tumbuh subur. Kepala manusia telah menjadi bentuk mata uang dan simbol kekuasaan dan ketakutan.Sebagai seorang misionaris dari Wales yang mulai menyebarkan injil di seluruh Assam, pertobatan sebuah keluarga dapat menimbulkan kontroversi. Pemimpin penduduk lokal menjadi sangat marah kepada keluarga yang telah berani memeluk agama baru yang di bawa masuk oleh orang asing berkulit putih.Semakin kemarahan dari pemimpin penduduk setempat meluap dan semakin besar ancamannya, iman dari keluarga tersebut – khususnya kepala keluarga – juga menjadi semakin kuat. Dia mulai mengatakan kepada yang lain mengenai Kristus, dan melihat penduduk lainnya membuat keputusan untuk mengikuti Yesus. Tentu saja, hal ini membuat pemimpin desa tersebut menjadi semakin marah, dan pada suatu hari seluruh penduduk desa diundang untuk menghadiri pertemuan warga. Di hadapan semua orang, pria tersebut dan seluruh keluarganya diperintahkan untuk menyangkali iman mereka.Tetapi tidak ada yang melakukan hal tersebut. Sebaliknya, dia mengucapkan kalimat sederhana ini:“Saya sudah memutuskan untuk mengikut YesusTidak akan berpaling, tidak akan berpaling.” “I have decided to follow JesusNot turning back, not turning back.”Hal ini membuat pemimpin desa tersebut menjadi semakin bertambah marah, dan dia memerintahkan pemanah untuk membunuh dua orang anak laki-lakinya saat itu juga disana. Setelah hal ini terjadi, pemimpin warga setempat itu memerintahkan dia untuk menyangkal imannya. Dan lagi, jawabannya menunjukkan iman yang teguh di tengah gelombang ketakutan yang ada:“Walaupun tidak ada yang mengikutiku, aku akan tetap mengikutiNyaTidak akan berpaling, tidak akan berpaling.” “Though no one joins me, still I will followNo turning back, no turning back.”Pemimpin desa tersebut memerintahkan untuk membunuh istri dari pria itu. Dan ketika darah mulai mengalir membasahi tanah, tetap pria itu mengarahkan pandangan imannya kepada Yesus, dan berkata:“Salib di depanku, dunia di belakangkuTidak akan berpaling, tidak akan berpaling.”“The cross before me, the world behind meNo turning back, no turning back.”Pada akhirnya, sama seperti istri dan anak-anaknya, pria tersebut dibunuh. Yang lainnya hanya memandang, dan menunggu takdir mereka. Namun pemimpin desa tersebut menjadi gusar. Bagaimana pria ini bisa menunjukka keberanian yang sedemikian rupa? Hal apakah yang membuat Yesus Kristus ini layak untuk kita mati bagiNya? Kuasa apakah yang diketemukan dalam Tuhan yang baru ini?Dengan tertegun, pemimpin itu jatuh tersungkur ke tanah. Dia telah melihat begitu banyak kematian di hidupnya – namun tidak pernah yang sedemikian rupa. Hanya ada satu pilihan. Dia, dan seluruh penduduk desa juga, akan mengikuti Yesus.*Ketika berbicara mengenai hal mengikut Yesus, kita dapat begitu tergoda untuk membuat segala sesuatunya menjadi rumit. Kita mulai melakukan sebuah penjumlahan. Dimana ketika semua diawali dengan Kristus, maka semuanya menjadi cukup, dan inilah rumusan tersebut:Kristus + gereja = cukupKristus + teman = cukupKristus + pelayananan = cukupDan ada hal-hal yang kurang mulia yang kita tambahkan selain gereja, teman, atau pelayanan. Seperti kuasa dan pengaruh, kenyamanan dan kekayaan. Supaya hidup kita menjadi penuh dan membuat kita merasa cukup, kita berada cukup jauh dari hal itu untuk saat ini. Kita sudah menyimpang jauh dari rumah.Namun selalu ada undangan untuk kembali pulang ke pusatnya. Selalu. Mengapa? Karena Kristus saja cukup. Kita tidak memerlukan untuk menambahkan kepada campuran yang ada atau mulai bergantung pada hal diluar yang satu ini, sederhana, kebenaran yang mengubahkan kehidupan, Kristus saja cukup.Orang terkadang membicarakan rahasia sukses kehidupan, tetapi sesungguhnya bukan rahasia sama sekali. Misionaris dari Wales berkulit putih, penginjil India yang dipaksa menyerahkan nyawanya, dan bahkan pemimpin desa yang berlumuran darah telah menemukan bahwa saat kita bergantung kepada Kristus dan kristus saja, kehidupan ini semuanya menjadi masuk akal.Beberapa tahun yang lalu Gereja penuh dengan berbagai percakapan bagaimana untuk hidup radikal. Hari-hari ini kita membayangkan tentang ikatan dan hubungan dan pemuridan. Mereka semua adalah hasil yang baik, tetapi kita akan meresikokan semuanya yang rumit ketika kita hanya fokus pada rumusan dan program dan system dan rencana lima-langkah. Kristus saja cukup. Jika kita hidup hari ini dan besok dengan tiga kata tersebut yang terbakar dalam hati, lalu bagaimana mungkin dunia tidak akan dapat diubahkan?Source: https://www.weareworship.com/uk/blog/christ-is-enough-the-secret-of-following-jesus-/